Mengenal Gereja AFY Secara Umum
Gereja Angowuloa Fa’awösa Khö Yesu (AFY) atau Himpunan Persekutuan dalam Yesus salah satu organisasi denominasi Gereja yang ada di Kepulauan Nias. Kantor sinodenya bertempat di Desa Hilibadalu Km. 31.7, Kecamatan Sogae’adu, Kabupaten Nias, Provinsi Sumatera Utara. Gereja AFY berdiri pada tanggal 09 November 1925 yang dipimpin pertama sekali oleh Thomas Lömbu (Ama Wohakhi).
Thomas
Lömbu adalah seorang kaum awam yang telah mengalami pertobatan dan lahir baru
pada masa gerakan pertobatan massal yang pernah berlangsung di Nias pada tahun
1916. Dia bekerja sebagai mandur jalan pada pemerintahan Belanda yang berkuasa
di Nias pada waktu itu. Ia dibaptis pada tanggal 25 Desember 1921 oleh seorang
missionaris dari lembaga Misi Zending (RMG) bertempat di gereja Misi Zending
Sogae’adu. Setelah bertobat, ia menjadi murid Zending pada 1922.
Pada
suatu watu, dalam perjalanan pulang dari pekerjaannya Thomas mengalami
pengalaman spiritual secara pribadi. Yang menjadi tanda panggilan khusus sehingga
akibat dari peristiwa luar biasa itu dia mengambil keputusan untuk melayani
pekerjaan Tuhan. Pengalaman khusus itu justru menjadi cikal-bakal bagi Thomas
Lömbu mendirikan persekutuan gereja. Pada awal permulaannya gereja AFY hanya
berbentuk persekutuan-persekutuan doa yang langsung dipimpin beliau bersama
dengan teman-temannya. Selanjutnya menetapkan nama persekutuan doa itu
“Persekutuan Doa Fa’awõsa”.
Untuk
memperkuat persekutuan itu, mereka melayani dan memberitakan Injil di
kampung-kampung yang belum dijangkau oleh para misionaris Zending dan
mendirikan tempat ibadah berupa pos dan berhasil menggabungkan 10 kampung. Berikut
ini akan diuraikan lebih mendetail tentang sejarah berkembangnya AFY Nias:
1. Pada
tahun 1930-1933: AFY mulai menghadapi tantangan dan penolakan dari pihak
misionaris Zending, hingga persoalan ini diperhadapkan secara hukum kepada
Asisten Residen van Nias pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Kemelut ini
berlangsung hingga tahun 1933.
2. Pada
tanggal 18 Agustus 1933: Setelah melewati berbagai rintangan, pada 18 Agustus
1933, Asisten Residen van Nias mengeluarkan keputusan bahwa persekutuan doa
“Fa’awõsa” yang dipimpin oleh Thomas Lömbu dinyatakan resmi berpisah dari Badan
Misi Zending dan dapat melanjutkan persekutuan doa “Fa’awõsa”. Artinya
persekutan doa’”Fa’awõsa” dan Badan Misi Zending masing-masing melaksanakan
pelayanannya sesuai dengan tugas panggilan masing-masing. Keesokan harinya
merupakan sidang pertama memutuskan persekutuan doa “Fa’awõsa” dengan sebutan
tetap sebagai “Osali Fa’awõsa” (Persekutuan), dan Thomas Lömbu dipilih menjadi
pucuk pimpinan dengan jabatan President. Seiring dengan itu, pos-pos pelayanan
yang telah dibentuk di berbagai tempat statusnya menjadi jemaat. Sambil
membenahi organisasi, Thomas mendatangi beberapa pelosok di seluruh wilayah
kepulauan Nias serta mendirikan persekutuan jemaat dan gereja, melaksanakan
misi pengaderan, meskipun masih dalam bentuk-bentuk sederhana.
3. Pada
tahun 1975: Seusai Thomas Lõmbu meninggal pada 1975, AFY melaksanakan Sidang
Sinode VIII yang akhirnya nama ‘Fa’awõsa” disempurnakan menjadi Angowuloa
Fa’awõsa khõ Yesu atau disingkat AFY.
4. Pada
tahun 1996: Pada 1996 AFY diterima menjadi anggota PGI Wilayah Sumatera Utara.
5. Pada
tahun 1997: AFY resmi diterima menjadi anggota PGI dengan nomor urut 68.
6. Pada
tahun 2015: Jumlah gereja AFY sebanyak 216 unit yang dibagi dalam 23 wilayah
resor yang tersebar hampir di seluruh wilayah Kepulauan Nias, Tapanuli Tengah,
dan Tapanuli Selatan, dengan jumlah jemaat sebanyak 46.328 jiwa.
Visi dan Misi Gereja AFY Nias
Visi:
1. Gereja
AFY melaksanakan tugas pelayanan di tengah-tengah dunia dengan visi
memberitakan Injil dan melayani sesama manusia berdasarkan kasih karunia Allah,
Anak-Nya Yesus Kristus dan Roh Kudus. (bandingkan dengan Markus 16:15).
2. Memuliakan
Allah dan melalui pemberitaan Injil manusia berdosa bertobat dan menjadi ahli
waris Kerajaan Allah, oleh karena penebusan Yesus Kristus, sesuai dengan
rencana Allah sehingga orang percaya beroleh kehidupan yang kekal, dan mereka
taat, setia kepada Yesus Kristus. (bandingkan dengan Yohanes 3:16; Matius
10:26-28). Serta membawa perdamaian, sukacita, pemulihan dan penguatan serta
keutuhan kepada semua ciptaan Allah di dunia.
Misi:
1. Fungsi
Apostolat: pemberitaan firman Allah, mengadakan peribadatan, melayani sakramen
baptisan kudus dan perjamuan kudus dan upacara gerejawi (Matius 26:26-28;
Matius 28:19; Markus 10:13-16).
2. Fungsi
Pastoral: memimpin dan menggembalakan jemaat Tuhan, menyekolahkan, mendidik dan
mengadakan katekisasi atau pengajaran Firman Allah serta menahbiskan
pelayan-pelayan gereja.
3. Fungsi
Diakonat, menghadirkan rahmat Allah melalui pelayanan sosial dan kepedulian,
melalui usaha bagi seluruh umat manusia (Bandingkan dengan Kisah Para Rasul
6:1-4; I Korintus 16:1
4. Meningkatkan dan memelihara tugas oikumnene serta
bekerja sama dengan badan gerejawi baik dalam negeri maupun luar negeri serta
memelihara hubungan kemitraan dengan pemerintah.
5. Fungsi
Didaskalia: Melaksanakan pendirian badan usaha sosial atau lembaga-lembaga
pendidikan atau yayasan untuk mewujudkan tugas-tugas pelayanan gereja.
Membimbing anggota jemaatnya menjadi warga negara yang baik dan benar yang
bertakqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (Bandingkan dengan Roma 13:1-7) menjadi
orang Kristen yang membawa perdamaian, sukacita, pemulihan dan penguatan kepada
seluruh ciptaan Allah.
Periode Kepemimpinan Gereja AFY
hingga Tahun 2018
1. Thomas
Lömbu (1925-1938), sejak resmi menjadi lembaga gereja pada tahun 1933,
kepemimpinan organisasi gereja AFY disebut Pengurus Pusat dengan pimpinan
tertingginya diberi jabatan sebagai Presiden.
2. Samueli
Lömbu (1938-1943), kepemimpinan organisasi gereja AFY di sebut Pengurus Pusat
dengan pimpinan tertingginya diberi jabatan sebagai Ketua.
3. Badurani
Zandroto (1943-1969), kepemimpinan organisasi gereja AFY disebut Pengurus Pusat
dengan pimpinan tertingginya diberi jabatan sebagai Ketua.
4. Tehezaro
Lömbu (1969-1971), kepemimpinan organisasi gereja AFY disebut Pucuk Pimpinan
dengan Pimpinan tertinggi diberi jabatan Ketua.
5. Talini
Zai (1971-1975), kepemimpinan organisasi gereja AFY disebut Pucuk Pimpinan
dengan Pimpinan tertinggi diberi jabatan sebagai Ketua.
6. Pdt.
Fulia’aro Halawa (1975-2001), kepemimpinan gereja AFY disebut Pengurus Besar
Pusat, BPH, BPHMS-AFY dengan pimpinan tertinggi diberi jabatan sebagai
Ketua/eporus.
7. Pdt.
Sabanudin Waruwu, S.Th (2001-2010), kepemimpinan gereja AFY disebut BPHMS-AFY
dengan pimpinan tertinggi diberi jabatan sebagai Eporus.
8. Pdt.
Yufial Zebua, S.Th (2010-2015), kepemimpinan gereja AFY disebut BPHMS-AFY
dengan pimpinan tertinggi diberi jabatan Eporus.
9. Pdt.
Soziduhu Lömbu, M.Pd, eporus terpilih pada Sindang Sinode XVI AFY Sabtu
(7/11/2015) di gedung gereja AFY Tetehösi Amandaya untuk periode 2015-2020.
Diposting oleh: Vik. Berkat Perlindungan Lawolo, S.Th
Rabu (28/11/2018)
Mantap lae
BalasHapusSelamat mengenal AFF
BalasHapus